Kami berciuman, bergulingan. “Aaahh.. XXX Hindi Mulut kami saling mengunci tdk bisa berkata apa-apa. Kuulangi bergantian kiri dan kanan. mm gimana yaa..” jawabku bingung dan senang.“Oke deh Mas mau. Kuturunkan ciumanku ke lehernya. Orang itupun kaget. Memang saat itu badannya sdh basah dgn keringat.“Mass.. Dia saja mau jilatin punyanya Mbak Indah. masih pemula sekali. tahan sedikit ya..” kataku.Lalu aku menarik pantatku dan menekannya secara perlahan-lahan. Mass.. makin cantik aja Fitriku ini.“Gimana Fit?” tanyaku.“Tauk.. sakit ya..” tanyanya sambil menatap wajahku.“Nggak Fitt.. Pasti gara-gara mengintip tadi.“Ayoo.. Belum berfikir yg lain, tiba-tiba ada rasa aneh di kont0lku, ternyata selain diemut, Fitri pun menghisapnya.Tak tahan akan gelinya, aku semakin mengerang.“Fiittt.. Ah paling-paling keringat. Tdk ketemu. Fitri mau seperti Mbak Indah.. yaa Fiitt..”“Aaahh.. Ibuku menangis meraung-raung. kayak tajin.”Hening sejenak.“Mas, kalau Mas maunya diapainn,” katanya sambil memegang kont0lku.“Terserah Fitri aja,” kataku.“Fitri kocokin seperti semalem yaach.”Lalu dia jongkok, mengocok-ngocok kont0lku yg tegang. Creett.. aahh.. Salah kamu doong.”“Lho.. Uh, enak sekali rasanya.Manis, asin, gurih jadi satu. yg coklat-coklat ini isinya apa?” katanya sambil telunjuk tangan kirinya menusuk-nusuk bijiku. Sekolah dgn telanjang kaki adalah hal yg biasa pada
