Sambil makan, Ria banyak bercerita. Bokep XNXX Apa mau kalian..?”, aku membentak kaget.Tapi tidak ada yang menjawab. Membuat batanganku menjadi sedikit sakit dan nyeri. Penisku terasa lebih kokoh, stabil dan lebih mampu meredam kenikmatan yang kudapat. Ria bukan hanya menanggalkan bajunya, tapi dia melucuti seluruh penutup tubuhnya. Setiap saat mereka datang dan memuaskan nafsu birahinya dengan cara memaksa. Waktu itu aku masih duduk di bangku kelas dua SMA. “Akh.., kayak nama perempuan”, celetuknya. Tapi aku juga ketakutan setengah mati. Bahkan sikapnya begitu mesra sekali. Cepat-cepat aku menjawab dengan agak gelagapan juga. Kedua kakiku juga direntangkan dan diikat dengan tali kulit yang kuat. Padahal aku paling malas berolah raga. Tapi Ria menahan dan memaksaku untuk singgah.“Ayo..”, Sambil menarik tanganku, Ria memaksa dan membawaku masuk ke dalam rumahnya. Aku menggelinjang dan berusaha meronta. Apa mau kalian..?”, aku membentak kaget.Tapi tidak ada yang menjawab. Seketika itu juga batang penisku tiba-tiba menggeliat-geliat dan mengeras secara sempurna, aku tidak mampu melawan rasa kenikmatan yang kurasakan akibat penisku di kocok-kocok dengan bergairah oleh Ria.
