“Capek, Kamu makin lama tambah berat. Walaupun masih terhalang oleh pakaiannya. Desi porn Pak Rochim tak pernah mengambil pembantu lagi. Dalam tidur aku bermimpi. Mengelus-elus si kecil yang telah bangun. Sepasang putingnya melesak di balik daster tipisnya. Terkadang kupikir Kak Tina tahu, tapi dia membiarkan saja. Dapat kurasakan kehangatan yang dihantarkannya.Kak Tinapun kurasakan menggosokkan tubuhnya ke tubuhku, saat halamannya sudah sampai ke bagian seru. Kak Tina lupa menyembunyikannya. Bolak-balik saja aku di samping Kak Tina. Masalahnya aku pernah merasa bagian bawah tubuhnya berdenyut-denyut saat kutimpa, dan tangannya merangkulku, dan detak jantungnya keras dan cepat. Sulit ya membacanya?”
Memang kami duduk berdampingan, dengan buku dipegang Kak Tina. Tapi entah kenapa, sangat mengundang gairah lelakiku saat itu. Setelah aku mengganti celana, aku meraih novel itu. Gadis itu sedang tidur dengan nyenyaknya. Aku menikmati saja. Membasahi celanaku, juga sedikit membekas di daster Kak Tina.Paginya aku takut-takut, kalau Kak Tina tahu ada sisa sperma di dasternya. Dapat kulihat bulu-bulu yang tumbuh lebat di sana. “Ya sudah, ganti pakaian dan makan.., Aku siapkan dulu”
Aku masuk kamar, lalu mengambil celanaku. Kak Tina hamil dua bulan.
