Pada pertama kali aku masuk, aku langsung menuju ke tempat meja reception dan di sana aku mengatakan niat untuk potong rambut. Bokep Sangat tidak enak rasanya dan aku mencoba untuk mencairkan suasana. Beberapa saat telunjukku bermain-main di bagian atas kemaluannya. Setiap gerakan nyaris dalam beberapa detik, teramat perlahan. Salah satu tangannya menyelinap di antara belahan pantatku, menyentuh anusku, dan merabanya. “Ooh… esst…” desahnya melepas kuluman dan terdengar suara akibat melepaskan bibirnya dari kemaluanku. Aku nggak mau kehilangan kamu,” jawabnya panjang lebar. Pada hari Sabtu yang telah kami sepakati dengan teman dia, dan kami janjian ketemu di salon itu jam 13:00. Ooh, empuk sekali, mantap!Payudaranya yang cukup menantang itu sedang menekan lengan kiriku. “Mmm… dirapi’in aja Mbak!” kataku pendek. Sesekali kumasukkan telunjukku ke dalam lubang kemaluannya. “Kamu terangsang ya, Will?” tanyanya pelan dan agak lirih. “Kira-kira sudah enam bulan, Mas… ngomong-ngomong situ baru sekali ya potong di sini?” sambungnya sambil tetap memotong rambut. Tangan kirinya mulai mengelus-elus badanku dan mengarah ke bawah.
