Mendengar jawaban itu, membuat hatiku agak lega, yah….dari pada enggak boleh sama sekali, padahal rasa kepinginku sudah sampe diujung. “
“Ya….enggak apa apa sih, mama cuman pingin tahu saja “ sahut mama sambil tetap mencari ubanku. XXX Hindi saaaa…yang…. aaahhh….yang nggak keluar karena bibirnya tertutup bibirku. Blesssss…. “Mas….terus teken yang kuat ” desah mama dan tanpa perintah kedua kalinya, akupun menggenjot memeknya lebih kuat sehingga terdengar bunyi…crroooooot…..crroooottt… croooott, mungkin akibat memek mamaku yang sudah basah sekali. Lidah mama ketika memasuki mulutku, kugigit sedikit dengan gemasssss… Tiba-tiba, aduuhhhh…aku merasa batang kemaluanku memasuki jepitan daging hangat, kenyal dan berlendir….memek mama. piirr…..maaaas… aa… yyoooo ..maass….cepppaaaat.., moment ini nggak kusia siakan, karena aku sudah nggak kuat menahan desakan pejuku yang akan keluar…. “Kenapa Mah……. Lalu kedua tetek mama ku elus2 dan ku remas2 dengan kedua tanganku. Kamu ngelarang mama cari pacar, tapi kamu sendiri malah mau pacaran ” sahut mama dengan nada agak kesal. Jadi sekarang ini, aku sepertinya lebih sayang dengan mama ku di banding dengan Ibu kandungku sendiri.