AAAHHHH…..tubuhnya bergerak-gerak erotis dlm pelukanku membuat nafsuku terus bergerak naik.kulepas jeans-nya, Reva pasrah dia bahkan membantuku melepas celananya. mata Reva menatapku berharap aku memulai sesuatu. Desi XXX ..” suara air dan kulit bertepukan”OGGH…OGH..OGH.. ia mendesah-desah lembut,”AAAHH….. kami berburu dalam nafsu birahi. kucubit nakal putingnya, Reva meringis, mencubit pundakku. kami janji bertemu di sebuah mall di daerah cijantung. kuisap, jilat bibir vagina dan klitorisnya. cd berwarna hitam,”hhhmmm… warna kusuka, seksi…” kubimbing tubuhnya ke kasur yg terletak diujung ruangan, (Reva tdk punya ranjang) kurebahkan tubuhnya. pantatku bergoyang mengikuti gerak jari-jari Reva. kupercepat kocokanku tubuhku ikutan bergetar hebat. aku seperti seorang joki yang duduk diatas kuda. geli, nikmat, ingin menangis, lemas bercampur aduk.kemudian aku tak bisa bergerak, tubuhku kejang otakku berhenti bekerja. yg aku heran kok Reva membiarkan pintu rumahnya terbuka dan tdk takut ketahuan org lain.yang aku perhatikan ada beberapa rumah lain dekat sini aku sampai di atas selangkangannya.
