Gila kamu.”
“Pokoknya tenang aja Mas, kamu cuman nyediain makan dan musiknya aja Mas, nanti minumannya saya yang nyediain. Sambil makan dan minum, kami ngobrol tentang masa muda kami. XXX Hindi Kalau Mas nggak keberatan, Mbak Res diajak sekalian.” katanya menyebut istriku. Ketika aku lewat, dia menanyaiku tentang yang tadi malam. Goyanganku semakin lincah, pantatku maju mundur beraturan. Bunyi Music yang entah sudah beberapa lagu seolah menambah semangat kami.Kini tiga jari kumasukkan ke dalam kemaluan Viona, dia melenguh hebat hingga kemaluanku terlepas dari mulutnya. Bagian ini terasa sangat lembut sekali, mulut kemaluannya sudah mulai basah. Tidak berapa lama Resty sudah telanjang bulat, entah kapan aku menelanjanginya. Agus dan istriku tidak kuperhatikan lagi. Sepertinya Viona pun menikmati gaya ini.Buah dada Viona bergoyang-goyang juga maju-mundur mengikuti irama yang berasal dari pantatku. Yang anehnya, ternyata istriku pun sangat menikmatinya. Luar biasa enaknya, sungguh..! Nggak enak nih..!”
“Nggak apa-apalah Mas, toh itu tontonan kok, nggak bisa dipegang. Viona menggigit leherku sekuat-kuatnya, segera kurebut bibirnya dan menggigitnya sekuatnya, Viona menjerit kesakitan sambil bergetar hebat.Mulutku terasa asin, ternyata bibir Viona berdarah, tapi seolah kami tidak memperdulikannya, kami