Ia juga kadang menatapku sekilas, dan melempar senyum kecil, yang menurutku teramat hangat itu. Bokep jepang Sudah biasa ditinggal pergi Mas Fredi,” ia menatapku tajam, mengerling sekilas dan berbalik meninggalkanku.“Sudah, ya, aku balik dulu” ia pamit. Itu mungkin karena ayah dan ibuku tidak ada di rumah. Mbak Marissa sesekali mengangkat kepalaku dan mengulum mulutku dengan beringas berkali-kali.“Kamarmu! Mbak Marissa membalasanya. Ia pasti sibukmengatur rumah. Karena kami keluarga, maka dibuatlah pintu penghubung ini,” aku bicara gugup.“Namamu siapa, sih?” Tanya Mbak Marissa.“Mirza!”“Ah, huruf depannya sama-sama M dengan saya. Aku balik menyerangnya, menggumulinya dan memberikan semua yang ia ingin dan ia mau. Aku yang membukakan pintu. Kebiasaan jelek. Aku berseru senang dalam hati manakala kutahu ia adalah tetangga baruku.Satu-dua hari pertama tak terlihat perempuan itu di luar rumah. Mbak Marissa datang lagi lagi.“Sori, Mir. Sudah biasa! Kulirik sejenak tanggal lahir Mbak Marissa.Benar, ia berusia 26 tahun. Ayahku mengangguk.Fredi kemudian memeluk dan mencium pipi MbakMarissa mesra. Hujan masih turun. Meluncur saja kalimat itu dari mulutku.“Kalau saya kepingin, bagaimana?” tanyaku.Kutatap matanya penuh-penuh. Aku menginginkannya, lebih dari yang kau impikan”.
Marica Hase, Gadis Manis Jepang, Berkunjung Ke As Untuk Mencicipi Kontol Hitam Besar Isiah Maxwell
Actors:
Marica Hase