Aku memperhatikan si mobilnya si Herry telah berisi empat orang, jadi aku menuju mobilnya si Peter.“Wow… cakep nih…. Bokep indo Kamar motel ini termasuk lux dan bersih. Oh ya, aku paling suka memperhatikan mata seseorang, buat aku mata bisa menceritakan kondisi orang tersebut.Kami bisa tahu orang tersebut lagi sedih, senang, terangsang, orgasme (hehe…), dan sebagainya. Tapi aku tak berani melangkah lebih jauh, soalnya ada tiga teman aku di ruangan tersebut.Peter terlihat sangat tertarik ke Diah, dia berbaring di sisi lain dari Diah. Sewaktu di mobil si Peter menanyakan alamat si Diah, tapi anehnya dia tak mau memberitahu kami.“Muter-muter saja dech… aing malas pulang,” jawab Diah.Akhirnya si Peter cuma putar-putar di daerah Kota, tanpa tujuan. Tapi aku tak berani melangkah lebih jauh, soalnya ada tiga teman aku di ruangan tersebut.Peter terlihat sangat tertarik ke Diah, dia berbaring di sisi lain dari Diah. Mereka masuk dan berkenalan dengan kami.Aku sih tak memperhatikan nama mereka, yg penting saat itu adalah rok pendek tanpa stocking (hihi…). Kemudian timbul keisengan aku, aku meminta agar dia menunjukkan telapak tangannya lagi.
