“Maaf Mas, lain kali saya mau deh.., bener. Lagi-lagi Sari menolak sambil sedikit ngambek. Bokep asia Kutarik kepala Sari begitu ia membungkuk akan merapikan celanaku. Mendingan minum susu Sari aja..”. Sayangnya, aku harus membagi konsentrasiku ke jalan.Menjelang pertigaan Cihampelas Sari melepas jilatannya, bangkit melihat sekeliling. Kondisi jalan yang penuh tikungan dan tanjakan sementara konsentrasi tak penuh.Hari mulai gelap, aku belum menemukan solusi masalahku, di mana aku akan menggumuli Sari? “Di sini aman, deh Sar..”. “Dengan senang hati”. Segera kurebahkan jok Sari sampai rata, kuserbu bibirnya. Daerah yang sudah beken di antara para peselingkuh, sebab sebagian besar tempat-tempat tadi menyediakan tarif khusus, tarif “istirahat” antar 3-6 jam, 75 % dari room-rate.Sari membiarkan tanganku mengelus-elus pahanya yang makin terbuka ketika duduk di mobil. Aku kembali menuju Bandung. Lebih baik mampir dulu buat minum sambil mengatur taktik. Sari memang pintar berimprovisasi. Peristiwa semalam tak mengubah prilakunya. Keteganganku yang tadi sempat turun oleh “gangguan” orang lewat, kini naik lagi. Beberapa kali ia menolak. “Terusin.., Sar..”, perintahku.Sari bangkit lagi. Aku masuk ke Plaza, cari tempat parkir yang aman, di belakang bangunan.
