“Kamu telah miliki pacar Wan? Ia memejamkan mata, tampak ia menikmatinya.“Aku keluar wan” Ia bangkit lalu menurunkan CD-ku. Bokep jepang Mbak Intan merenung di sofa. Saya saksikan ke-2 anaknya telah tidur.Saya keluar dari kamar serta ke ruangan depan. Kulumat, kujilat, kuhisap. Namun saya tidak meyakini apakah ia cinta juga kepadaku. Saya tidak tahu apakah itu. Banyak karyawannya, masalah kerjaan semua tidak serahin ke general managernya. Tampak senyumnya indah hari itu.Matanya berkaca-kaca ia mencoba menahan air matanya. Mbak Intan masih di pelukanku. Lumayanlah, perjalanan dengan memakai kereta cukup melelahkan. Rambutnya masihlah panjang terurai, berwajah begitu halus, ia masihlah seperti gadis. Serta didalam mobil itu saya betul-betul berdebar-debar.“Capek Dek Iwan? Saya juga ditinggal sendirian di ruang itu, tv masihlah menyala.Cukup lama saya ada di ruang tengah, sampai tengah malam kurang lebih. Dan aku menggandeng tangan mbak Intan. ”, tanyanya.“Masih belum ngantuk mbak”, jawabku. Sesak sampai saya tidak dapat memikirkan lagi mbak, rasa-rasanya sakit sekali saat saya mesti membohongi diri bila saya cinta ama mbak”, kataku.
