Aku menjadi sangat kehausan.Tenggorokanku terasa sangat kering. Aku merasai sperma dingin yang sangat kental larut dalam mulutku. Bokep Disitu aku tiba-tiba.. Godaan hasratku bangkit menyaksikan otot perut lelaki tua itu. Bukan karena rasa cemburu. Dan kubayangkan pula bagaimana Warni mendesah atau merintih saat menerima tusukkan penis Pak tua itu di kemaluannya.Aku paham ke-liar-an Warni saat orgasmenya datang menyerbu. Jari-jari Warni menjadi pedoman bibir dan lidahnya dalam upaya melumat ‘tongkat base ball’ milik lelaki itu. Adakah seseorang akan datang yang tidak boleh nampak oleh orang lain?Ternyata aku tidak perlu menunggu jawaban terlalu lama. Pasti istriku yang mematikan lampu itu. Aku merasakan spermaku sudah teraduk dari kelenjarnya.Aku merasakan seakan spermaku akan terkuras habis saat mendengar omongan lelaki tadi. Aku mencoba mendekatkan ke hidungku dan membauinya.Kini aku dikejar oleh rasa penasaran. Penasaranku itu adalah rasa haus untuk menghadirkan khayalan bagaimana istriku menggigiti dada lelaki itu yang gempal berotot dengan penuh gairah.Bayangan Warni mendesak-desakkan pantatnya, sebagaimana yang dia lakukan padaku juga, yang tak sabar menunggu penis lelaki itu menembusi vaginanya.
