Rambutnya yang sebahu di biarkan
tergerai, aku terdiam beberapa saat. Akhirnya 5 menit kemudian tubuh Bu Lia
menegang dan ia memeluk dengan erat sekali dan ia berteriak. XXX Hindi heee…). “Maaf Bu..” ucapku padanya. Setelah
berbincang sebentar, aku menanyakan pekerjaan yang akan kubantu. ini adalah ceritaku yang terjadi beberapa waktu
lalu dan akan terjadi terus, entahlah sampai kapan aku pun tidak akan
pernah tahu. “Plok… plookk…”
Dan bunyi lubang senggama Bu Lia yang sedang beradu dengan batang kemaluanku. “Apa aja dech Bu asal jangan es teh aja Bu..”
Masalahnya saat itu hujan mulai turun dengan lebat saat aku masuk ke rumah mewah ini. Aku senang belajar dengannya, ia pandai sekali dan
paham sekali bagaimana mengajar yang baik dan ia sangat disiplin
terhadap mahasiswanya. Aku menggendongnya dan
menghempaskannya di tempat tidur, kakinya kubiarkan terjuntai ke bawah
dan aku kembali mengangkang kakinya lebar-lebar dan kembali kujilati
kemaluannya tapi lima menit kujilati ia duduk dan mendorong tubuhku.