Penis mereka terlihat berdiri tegak, sudah sangat keras. Karen tidak masalah, yang penting ada pemasukan. Bokep jepang Kantor pemotretan, mereka bergerak dibilang pemotretan khusus majalah dewasa. Guntur menggerakkan penisnya masuk dan keluar dari mulut Karen. “Mahal tuh bayarannya!”, sambungnya. “Mumpung lu masih muda loh…”, bujuk Florensia. Karen mulai resah, geli terasa baginya, ia belum pernah mengalami hal seperti ini. “Ya sudah, yuk kita makan bareng”, ajak Florensia. “Susu lu juga montok…”, kacau Yesi sambil meraba payudara Karen yang lebih besar dari payudaranya. Cukup lama Guntur menggenjot Karen, sesekali ia memelukkanya lalu menciumi bibirnya, susunya dan lehernya. Gadis alay itu menghabiskan uangnya untuk membeli pakaian-pakaian baru, serta membeli paket internet lagi agar ia bisa tetap eksis di dunia maya. Namun percuma, ia hanya bisa menutup mata sambil membiarkan mereka mengerjainya.Kedus lelaki itu juga menciumi pipi dan kening Karen sambil membelai rambut panjangnya.
