Rasanya geliiiiii, nikmattttt. Addduuuuuuhhhh, nggak tahaannn nih…. Desi XXX “Lho. Ibu tampak memejamkan mata, tangannya sekali-kali membelai punggungku. Kulihat ibu tengah duduk sendirian di kamar kakakku, rupanya kakak lagi pergi kursus malam itu. Aku memang malu kalau ketahuan melakukan itu, tapi nafsuku susah kuredam. “Itu lho, yang kita lakukan di kamar saya bulan lalu,” jawabku sambil tersipu-sipu. Ibu pun mulai merebahkan badannya di ranjang, kedua pahanya dibuka untuk menyambut tubuhku.Tepat di tengah selangkannya, kulihat dua garis merah tua terbuka, dan persis di tengah garis itu, kulihat ada lubang kecil yang terbuka sedikit, liang vagina ibu. Glek, glek, aku menelan ludah beberapa kali. Aku segera ngacir pulang ke rumah kostku, dan masuk ke kamar. Aku kaget, tidak kusangka ibu tidak marah. Kini kami berdua telanjang bulat. Lidah itu kini sudah sampai di buah pelirku, memandikan buah pelirku dengan air liur ibu yang hangat. Tapi waktu itu kebetulan, mbak Rina lagi ikut camping ke Tretes, maka ibu terpaksa tidur di kamar kostku.
