Aku bingung, “Oke deh, tapi kamu pinjam aja satu, nonton sendiri aja di rumah, jangan di kamarku”, kataku sambil menyusun rencana untuk minjem VCD porno yang biasa dari temanku. Sesaat kemudian kami sudah sampai di rumah DJ. Xnxx bokep “Bukan, ah kamu ini, Den. Aryo mengerang keras ketika kupijat perlahan kemaluannya. “Enak aja minjem, ini tuh barang dagangan.”
“Ayolah Jay..”, rayuku.Akhirnya rayuan gombalku membuahkan hasil. Mata Aryo terus saja mengikuti film yang sedang diputar tanpa berkedip. Aku mengangguk. Aku segera menghidupkan TV dan menontonnya. “Eh DJ, aku mo dipinjemin yang mana nih?” tanyaku. “Lho, apa hubungannya dengan saya?” tanya Aryo. Ketika itu dia telah berkutat dengan kancing celana jeans-ku. Kukulum kemaluannya, dan kumainkan lidahku. Kulitnya putih bersih, tinggi, dan badannya sedang. Ia diam saja. Sepertinya dia menikmati filmnya, pikirku. Ia hanya berkata tidak apa-apa. Tidak berapa lama, perutku terasa sakit. Aku membiarkan ia melakukan hal itu.
