Kontol Pak Rio diciuminya.“Isep.. Bokep indo banget.., memekmu.., hangat” desahku.Sekitar tiga puluh menit aku menggenjotnya, kurasakan memeknya berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.“Akuu.., tak.. Memeknya sangat basah oleh cairan spermanya. Kuarahkan kelubang anusnya. Crott! teruss.., isepp” aku mengerang merasakan nikmat. “Akkhh.., akuu.. Matanya merem melek. Terus turun kearah pangkalnya. cabutt.., Don.., aku.. Kucabut kontolku yang masih tegang. Tanpa sejengkalpun dilewatinya. “Tentu sayang” jawabnya sambil berdiri dan mengecup bibirku.Kami beristirahat sehabis merengkuh kenikmatan. Kakinya menggantung ditepi meja.Dengan hati-hati aku berjalan mendekat. Yang bisa aku banggakan adalah wajahku yang ganteng dengan bentuk tubuh yang atletis.Tinggi jangkung dan berat yang seimbang. Kontol Pak Rio maju mundur didalam mulut Bu Siska. Kuminta dia turun dari meja untuk menjilati kontolku. Disibaknya bibir memek Bu Siska dengan lidahnya. Kemudian dengan perlahan tapi pasti kugerakkan pantatku maju mundur.Teriakan Bu Siska mengendor. keluar” Bu Siska menjerit histeris.Nafasnya memburu. Kubuka retsleting celanaku.Kukocok-kocok kontolku dengan tanganku. Bu Siska menurutinya. Kontol Pak Rio terus dijilatinya, hingga seluruh sisa-sisa sperma Pak Rio bersih. “Ya.., ya.. truss.. crott! Aku naik keatas meja.
