Semua temannya berusaha membantu memasukkan kardus ke dalam fortunerku, tidak lama hanya 1 jam semua barang sudah dimasukkan.Kami pun segera pamit, pertama kali dia duduk bersebelahan denganku. ku lihat dia menelan ludah, apa mungkin dia kaget dengan ukuran ini atau mungkin dia masih ragu melakukan ini. Desi XXX Wajahnya cantik dan tatapannya teduh, dia juga berjilbab lebar berbeda dengan anak lainnya, walaupun affairan aku pun sebenernya ada juga yang berjilbab, tapi tidak seperti dia. “Kamu sakit Nov?”
“Nggak kak” lemah sekali bicaranya
“Kenapa kamu murung, ada masalah?”
“ah nggak kok” Novi mencoba tersenyum walau aku lihat tidak bisa menutupi kemurungannya. Novi mencoba memaksa kelopak matanya yang terasa berat untuk membukanya sebentar dan melihat wajahku, dengan takjub. “aaahhhh…kaaakk….ahhh…..mhhh…kak…..aduuhh…..mhh….. Dengan kasar Aku tiba-tiba menekan pantatku kuat-kuat ke depan sehingga pinggulku menempel ketat pada pinggul Novi. “Terima kasi pak ehh..kak…saya pamit”
sambil berlalu
AKu perhatikan dari belakang, roknya yang juga lebar tidak bisa menutupi lekukan pantatnya yang bergoyang mengikuti langkah kakinya..perfect…aku menggeleng.Dia berbeda sekali dengan nita…anak koas 2 tahun lalu yang pernah aku perawani juga.
