Aku seorang Chinese, tinggi 157 cm, berat 45 kg, rambutku hitam panjang sepunggung. Namun seperti yang aku duga, Urip sama sekali tidak perduli. Bokep indo sakit pak” erangku, dan Girno berkata “Tenang non, nanti juga enak”. Aku menatap sayu pada Girno. Kalian jangan gegabah.. Dengan panik aku berusaha melepaskan bekapan pada mulutku dengan tangan kiriku yang masih bebas. Hadi yang seolah mengerti, segera mendekatiku. Sambil keluar Urip berkata, “nanti kasihan non Eliza, kalo mem*knya yang bersih jadi kotor kalo kont*lku tidak aku cuci”. Apalagi mereka cukup lembut dan pengertian, tidak sekasar yang aku bayangkan. Padahal mereka belum menyentuhku. Kini hal yang sama juga terjadi setiap aku melangkahkan kakiku agak lebar. Girno mengambil posisi di tengah selangkanganku, sementara yang lain melepaskan ikatan pada kedua pergelangan tangan dan kakiku. Kurang ajar betul mereka ini. pokoknya bukan obat cuci perut, aku akhirnya meminumnya sampai setengahnya, karena aku sudah semakin kehausan. Kali ini, ia terlihat lebih gembira, karena mendapatkan jatah liang vaginaku, yang kelihatannya sudah ditunggunya sejak tadi. Maka aku memutuskan untuk mampir ke UKS sebentar dan mencari minyak putih.
