Terus kupandangi wajah Mei yang terpejam kenikmatan. Bokep Kuambil tangan kanannya, kuantar ke kemaluanku, Mei seakan mengerti dan membuka kancing dan menarik retsleting celanaku. Kumanfaatkan kesempatan,“Mau yang lebih enak nggak?” kutarik tangan Mei dan mulai kukulum bibir mungilnya.Tanganku pun mulai aktif bermain di kedua bukit kembarnya. Perlahan tapi pasti dan dengan tempo yang semakin cepat.“Achhh…” kurasakan semakin nikmat.Ternyata memang tak percuma pengalaman di bioskop tadi yang kuajarkan.Darahku semakin berdesir, rasa nikmat tiada duanya kudapat. Semakin cepat dan semakin cepat, “Jim pelan-pelan, sakit,” tiba-tiba kata-kata itu keluar dari mulut Mei.Sebentar kupandang wajah Mei yang meringis kesakitan,“Tapi enak kan?” Kulihat Mei mengangguk, maka semakin tidak pedulilah aku terus memacu gerakan keluar masukku.Terus kupacu sampai sekitar 15 menit kurasakan cairan hangat mulai membasahi kemaluanku. echhh… blessss…” akhirnya berhasil juga batang wasiat itu masuk, terus kugerakkan keluar masuk.Kulihat Mei terbujur sambil matanya yang terpejam merasakan nikmatnya suasana.“Terus… terus… Jim, perlahan-lahan biar nikmat.” Aku terus tanpa peduli memacu kemaluanku sampai akhirnya… “Achhh….” keluarlah air mani dari kemaluanku dan Mei pun menggelinjang menahan air nikmat yang keluar dari kemaluannya.Kami terkulai lemas, kulihat Mei tersenyum
Menggoda
Related videos



















