Mendengar kalimatku barusan, alih-alih mempercepat towelan pada biji kelentitku, mas manto malah mendadak jongkok dibelakangku sambil buru-buru menurunkan celana dalam hijauku. Yang pasti, saat ini, aku hanya menginginkan satu kata, yaitu orgasme.“Oouuggghhhmm…enak banget maaassss….”
Kembali kukocok batang penis kecil itu dan perlahan kutarik mendekat kearah mulutku. Bokep Tangannya pun tak mau tinggal diam. Merasakan permainan dua lelaki mesum ini pada tubuhku, aku hanya bisa pasrah, melenguh keenakan dan membiarkan mereka memainkan semua aurat tubuhku sesuka mereka.“Enak dek?” Tanya mas Manto
“Hggghhh….”
“Mau mas sodok sekarang dek?” tanyanya lagi. Sehingga setiap kali aku meronta dan menolak permintaan mas Manto, kepala penisnya menguak masuk bibir vaginaku, membuat tubuhku melemas seketika. Memamerkan ketelanjangan tubuhku kepada seseorang yang sama sekali tak aku kenal. “Huuffhhh…” Aku melihat batang kemaluan lelaki lain tepat di depan hidungku. Segera ia melepas seluruh kancing kemeja kerjanya.“EIIITTTSSS…Tapi…ada syaratnya…”
“Hah…? Remasan dan pelintiran jemarinya semakin keras. Lenguhan, desahan dan teriakan kenikmatan, keluar dengan seksi dari mulut kami bertiga.