Dia membiarkan saja perlakuanku itu. Kalau dipijiti, oh.. XXX Hindi Dia membalasnya dengan hangat, penuh kasih sayang.Kurebahkan dia dengan perlahan, kutatap matanya erat-erat, kusingkirkan bajunya yang menutupi buah dadanya, yang sungguh merangsang diriku. (Oh.. Betapa tidak, tubuhnya super montok. “Ayo dong Say, Aku sedang in nih. Kali ini aku mengurut bagian payudaranya dengan lembut. Kurentangkan kedua kakinya hingga terlihat sebuah celah kecil di balik gundukan bukit Tante Dina.Kedua belahan bibir mungil kemaluannya kubuka. Tegakah kau?”
Setelah beberapa hari merenung-renung, akhirnya aku punya ide. Sedang SMS-SMSku dijadikan pengantar perangsang cairan vaginanya. Dengusan dari hidungnya memanjang. Tanpa pikir panjang, aku menyatakan siap. Lama-kelamaan kunaikkan temponya, sehingga usapan-usapan tersebut sekarang sudah menjadi gelitikan, bahkan tak lama kemudian bertambah lagi intensitasnya menjadi sentilan. (Tante Dina membalas SMS, dia sangup melumat batang penisku danmengurut-urutnya dengan lidah)
Hmm.. Kemudian kutarik ke belakang perlahan-lahan. Kadang-kadang tangan Tante Dina nakal menggoda bagian sensitifku. Kujulurkan lidahku sambil memegang clitorisnya. Kulihat Tante Dina tertidur di sebelahku. Aku jadi semakin terangsang. Lehernya kurengkuh erat sambil badanku rapat menindih badannya. Aku menelan air liurku sendiri sambil melihat kenikmatan yang telah menanti.
