Tanpa pikir panjang aku langsung melajukan mobilku ke rumah Mbak Ery, kali ini sendirian saja. Sayang waktu itu ada istriku sehingga aku berlagak buang muka. Bokep “Daripada pakai tangan, pakai ini aja Mbak…”, pintaku seraya memegang batang penisku. Berbeda dengan istriku yang cenderung kurus, Mbak Ery berbody montok dengan dada dan pantat yang lebih besar dibanding istriku.Rumah Mbak Ery tidak terlalu jauh dengan rumahku sehingga aku dan istriku sering berkunjung dan juga sebaliknya. Dengan gontai ia menuju meja makan dan menghirup teh yang sudah kuberikan cairan perangsang. Mbak Ery memang sangat cuek, dia tidak memperdulikan mataku yang nakal memandangi buah dadanya yang menggelantung di balik daster tipisnya. Dia pun tertawa lepas. Masih dengan daster tipis yang memberikan informasi maksimal itu, dia memanggil pembantunya dan menyuruh ke pasar. Tidak sulit tentu saja, maklum sudah punya dua anak dan memang sudah becek pula. “Gila… kamu gila…” jeritnya sambil berjalan ke kamar mandi.Aku memandang tubuh montok kakak iparku dengan senyum puas.
