Kudorongkan lagi, tapi dia merintih kesakitan. Kami saling menatap satu sama lain dalam beberapa saat dan kemudia aku mengangguk. Bokep China Birahiku benar-benar terbakar oleh perubahan isteriku ini. Dan jawaban itu membuatku melesakkan sisa penisku selurhnya tanpa ragu lagi. Masing-masing tenggelam dalam alam pikirannya. Aku hanya tersenyum lebar.Kami habiskan beberapa jam berikutnya dengan saling memuaskan dan memanjakan satu sama lain. Langsung saja dia meraih orgasme pertamanya dan aku harus menyangga tubuhnya sebelum dia jatuh. Vita menyiapkan sesuat untuk mengganjal perut kami semua yang kelaparan.“Aku lapar,” Erina said.“Aku juga,” timpalku.“Aku rasa kita sudah membangkitkan selera makan kita,” Vita tersenyum. Segera saja tubuh Erina mulai tergetar ketika aku konsentrasi pada kelentitnya. Aku masih belum merasa mabuk, tapi rasa sakit di hati sedikit terasa hilang.Erina keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arahku. Dia ingin agar Vita melihat aksi kami berdua.“Kutitipkan di rumah mami. Tepat di situ!” ceracau Vita. Kalian berdua mungkin harus membicarakan hal tersebut. Aku rasa baru adil kalau aku menyetubuhi abang di atas ranjangnya sendiri. Dia kemudian mengatur untuk melakukan posisi enam-sembilan dengan isteriku. Dan jika semuanya berjalan baik
