Bang Faried?” wanita itu membuka suara duluan.“Iya…Ayu kan?” yang dijawab wanita itu dengan anggukan kepala.Tidak banyak yang berubah pada wanita itu, ia tetap cantik dan tubuhnya masih langsing walau telah memiliki anak. Sejenak dadanya berdesir dan ia merasa celananya tiba-tiba menjadi sempit.“Makasih ya Mbak!”Ayu kemudian duduk di sebelahnya cukup dekat untuk ukuran seorang sopir taksi dan penumpangnya. XXX Hindi Saling meraba, saling mengelus dan menyusuri tubuh pasangan masing-masing.Rupanya Ayu sudah birahi tinggi. Percakapan mereka pun, baik ketika pergi maupun pulang, biasa-biasa saja. Kemudian Ayu mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun-naik-turun. Dari seluruh keuntungan usaha jualan kue keringnya lah Anita membantu Faried mendirikan usahanya sendiri hingga akhirnya sukses setelah melalui jalan yang cukup terjal dan berliku. Ia arahkan gerbang kewanitaannya ke arah mulutnya. Kemaluannya yang berwarna merah jambu sudah membuka, menantang, dan terlihat licin basah. Setibanya di rumah Ayu, Faried turun dan mengeluarkan payung sebelum membuka pintu belakang dan memayungi wanita itu hingga ke gerbang.“Bang, masuk dulu aja, minum dulu sambil tunggu hujan reda!” tawar Ayu setelah membuka gembok.“Tapi Mbak…”“Sudahlah Bang, masuk saja, hujannya terlalu deras, mana ada yang numpang saat-saat gini?”
