Aku adalah seorang budak.Nyonya Hana menaruh makanan yang dibawanya di mangkuk makanan anjing dan menyuruhku untuk makan dalam keadaan merangkak dan hanya boleh menggunakan mulut seperti layaknya seekor anjing. Desi XXX Tapi aku tidak dapat menolak. Rasanya seperti di neraka. Satu tetesan pertama mendarat tepat di atas putingku yang terjepit oleh jepitan buaya. Kami kemudian pergi ke arah luar kota.Sekitar setengah jam perjalanan, kami melewati jalan raya kecil yang di kanan kirinya masih merupakan hutan, walaupun bukan hutan liar. Aku berteriak dan meronta. Tapi kemudian mereka juga berbisik-bisik dan tertawa menghinaku. Tubuhku semakin berkeringat dan menggelinjang menahan panas. Rasanya sakit sekali. Tetapi aku yakin bahwa mereka sudah melihat ke arahku. Tidak hanya sampai di situ saja siksaan yang kualami. Mungkin sekitar pukul setengah dua belas. Aku hanya dapat berteriak kesakitan dan memohon ampun pada Nyonya Hana. Hari sudah sore. Dia tidak berhenti sampai di situ.
