Kedua wanita itu bergayut di bahuku, Fenny di sebelah kiri dan Dewi di sebelah kanan. Bokep jepang Batang kemaluanku yang berkasa itu menerobos dinding-dinding vaginanya yang telah basah berlendir. Aku yakin, Mas Ardy tidak keberatan. Lama-lama keduanya tertarik dan akhirnya pingin kenalan sungguh.”“Udah kawin keduanya?” tanyaku lagi. Ia mendekatiku dan mendaratkan bibirnya di bibirku. “Semua ini milikmu”, sambung Mei. “Mas Ardy membutuhkan tubuh kami sedang kami membutuhkan kejantananmu.”
“Hahaa..” bertiga kami tertawa bareng.Fenny yang sudah duduk di pahaku merapatkan tubuhnya. Aku terpacu untuk menunjukkan kejantananku. Dengan buas kuterkam keduah buah dada yang bergoyang-goyang itu. Rambut Dewi semakin keras kusentak. Keduanya bereaksi menjawab gerak tanganku itu.Celana dalamku diperosotkan Fenny sehingga aku telanjang. Malah harus kuakui, permainan seks kedua wanita ini jauh lebih menggairahkan. “Aku berpikir, gimana rasanya kalau dalam semalam aku menyetubuhi kalian berdua serta Mei dan Yen bergantian ya?” kataku. Aku terpacu untuk menunjukkan kejantananku. Ya kan?”
“Siapa yang nolak”, sahutku.“Apalagi dilayani oleh empat wanita Cina yang cantik-cantik dan montok-montok ini.”
“Itulah manfaatnya mempunyai sahabat”, sahut Fenny.“Bisa berbagi suka dan duka.”
“Benar kata Fenny”, timpal Dewi.“Kami semua mapan secara ekonomis.