Sekilas kami bertatapan, kulihat matanya begitu letih dan mukanya pucat.“Kamu dari sekolah langsung kemari?”“Iya Om.”“Belum pulang ke rumah?”“Belum Om.”“Kemari dulu.” Aku cepat melangkah ke dapur memeriksa lemari es. Apa kamu memberikan dirimu pada orang lain?” Dia kembali menoleh padaku tajam. Desi porn Dan aku yakin dia akan menjadi isteri setia. Om menilainya lebih tinggi kan? Kurasakan selaput daranya robek diterjang kepala penisku. Apa yang harus kulakukan? Rena itu baik kok.”Kami kembali diam. Mita ndak suka sama dia. Atau pakai saja kamar mandi di kamar Om.” Aku bangkit dari duduk dan m*****kah melewatinya untuk menunjukkan kamar mandi dalam kamarku. Tapi aku akui, dia punya kecantikan yang mempesona, kecantikan alami dan juga kepribadian yang membangkitkan rasa ingin tahu.Dan entah sudah untuk ke berapa kalinya aku menunggu di depan sekolah yang dia sebut tapi aku tetap saja tidak melihat dia. Dia masuk dan aku memperhatikan bentuk tubuhnya. Pertanyaan yang sama sekali tidak aku sangka-sangka.“Berapa kamu minta, Ermita?”“Berapa Om menilai harganya?”Aku terdiam lagi beberapa saat. Atau ini bisa menjadi berita suratkabar, bukan tidak mungkin aku diberhentikan perusahaan karenanya.“Terserah kamu mau menyebut apa saja.
