Aku bertahan dengan gaya itu beberapa saat sampai akhirnya…“aduh di… mbak mau keluar, kasi mbak keluar dulu ya…” katanya tanpa memberi kesempatan aku untuk menjawab, tangan mbak diah menekan pinggangku sampai seluruh penisku terhisap kedalam vaginanya, dia terus meracau tak jelas, tapi aku tahu dia sedang dalam puncak puncaknya. Desi porn “
“oke…”
Begitulah akhir dari transaksiku, aku tinggal menunggu hadiah yang dijanjikan tiba.Waktu yang kutunggu pun tiba, dari balik pintu kamarku aku mendengar suara motor mas anto menjauh, dan mbak diah berdiri di beranda melepas suaminya berangkat kerja. Malam itu dia keluar sampai 7 kali sementara aku dapat 2 kali. Rupanya bu evi baru keluar dari kamarnya dan hendak menjemur pakaian kaget melihatku telanjang. Aku tidak mau terburu buru, jadi kugerakkan perlahan penisku dalam vaginanya mbak diah sambil menikmati setiap gesekannya, desahan mbak diah juga memberi sensasi tersendiri. Selang beberapa saat kulihat mbak Diah datang, rupanya dia baru habis belanja di warung.“Eh dik Hadi ..