“Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya. Desi porn Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Reni mulai menceracau tak menentu. “Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik BH nya. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku. Lalu turun ke bawah perutnya. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Karena suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Reni sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.” “Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.” Aku terdiam. Tapi tubuh Bu Reni ini masih sangat langsing sekali, buah dadanya lumayan besar sekitar 36B dan pantatnya yang ranum menghiasi pemandangan tubuh Bu Reni dibalik kerudung yang selalu menutupi wajahnya. Tapi tanganku tidak diam. Tapi tak sesuai dengan harapanku, sekitar jam 10 siang aku
