“Siapa mereka kakang? XXX Hindi Sementara ‘Memek’nya yang bersih ditumbuhi bulu-bulu yang tidak begitu lebat.“Waduuhh.. ‘Memek’ itu menjepit ‘Mr. ahh..” Ketika mendekati klimak, perampok itu mendekap erat tubuh Putri Tribuana, bibirnya mengecup erat bibir sang putri. Tongkat’ perampok yang satunya tampak meremas kuat dan kocokannya semakin cepat. Tongkat’nya sampai seperoh di ‘Memek’ putri Ayu Pualam. Perampok itu tampak makin terangsang dan bersemangat melihat Putri Tribuana merintih.Lidahnya menjelajahi permukaan ‘Memek’ yang kemerah- merahan. Seorang perampok lalu menarik pakaian bawah Putri Tribuana hingga lepas.Perampok itu melotot memandang paha Putri Tribuana Tungga Dewi yang putih mulus karena selalu dirawat setiap hari. “Kakang, kita bawa ke mana mereka? Tongkat’nya mengejang dan berhenti bergerak di dalam ‘Memek’ Sang Putri.Sambil menekan kuat-kuat ‘Mr. Putri Tribuana merintih, kepedihannya ia merasakan sensasi luar biasa. duh.. waahh harum sekali ‘Memek’ Paduka.” Cukup lama perampok itu menjilati ‘Memek’ dan kelentit sang putri. wuut.. yahhk..hangat dan empuk tangan tuan putri.”Perampok itu merem-melek keenakan ‘Mr. putri ayuu.. ahh..ohh..” Si brewok menyemburkan mani banyak sekali ke dalam ‘Memek’ Putri Ayu Pualam sambil tangannya meremas payudara sang putri.“Ahh..aahh..” ***** Malam itu Putri Tribuana
