“Crepp..creep..” suara selangkangannya berbenturan dengan pinggiran lubang kemaluanku. Desi XXX Aku jamin abangmu nggak apa-apa.”
“Nggak apa-apa gimana?”
“Nanti deh aku cerita. Apa aku gak salah pegang? Tubuhnya pun tinggi sekali, mungkin ada 190 cm tingginya. “Nggak tau ah…” sahutku pura-pura tidak suka. Aku pun mulai menggelinjang nikmat ketika Toni mulai menjilati puting payudaraku. Rupanya Toni juga sudah melepaskan celana jeansnya, sama seperti aku, tinggal mengenakan t-shirt dan CD.Senyum Toni tampak menggoda waktu aku menghampirinya. Dan menciumi pipi serta leherku, lalu melumat bibirku dengan hangat dan membangkitkan gairahku.Supaya Toni lebih leluasa menikmati kemulusan tubuhku, kulepaskan t-shirtku, sehingga payudaraku yang masih terawat kencang ini tak tertutup apa-apa lagi. Aku mendesah cepat dan keringat kami semakin banyak. Ini adalah jabatan tangan yang paling canggung dalam hidupku. Wow! Tapi Toni menunjuk foto itu sambil menerangkan, “Itulah Reno. Take care Toni.”Setelah hubungan telepon terputus aku tercenung.
