Aku coba hentikan, tapi dia tidak mengijinkanku.Nafasnya tersengal terdengar antara menahan deraan nikmat atau sakit, dan dia terus mengguna kan pahanya untuk menarikku semakin erat. Desi XXX Rasanya sangat rapat dan aku tak yakin sepenuhnya apakah dia menikmati ini ataukah tidak.“Apa kamu ingin aku berhenti?” tanyaku meyakinkan.“Jangan! Di menghela nafas. Dan jika semuanya berjalan baik dan antara kamu dan Bob ok, aku rasa aku ingin melihat Bob dan Vita melakukannya secara langsung. Segera saja tubuh Erina mulai tergetar ketika aku konsentrasi pada kelentitnya. “Teganya aku? Aku menyeringai.“Ya, masih ada sebuah hukuman yang menunggumu.”“Hukuman?” Tanya Vita, matanya berbinar.“Yeah, sekarang aku tahu kalau kamu suka sedikit kekerasan dan rasa sakit, aku rasa kita harus kembali lagi ke kamar. Aku bahkan tak begitu yakin apa yang sedang kami diskusikan, tapi pada akhirnya aku merasa lebih dekat dengan isteriku melebihi sebelumnya. Dapat kurasakan otot pantatnya yang mulai mengencang saat dia menggesek kelentitnya sendiri.Tak mampu lagi kutahan, kulesakkan seluruh batang penisku terkubur seutuhnya dalam cengkeraman lubang anusnya dan kembali, sekali lagi aku keluar dengan hebatnya.Sentakanku yang terakhir membuat kaki Erina benar benar terangkat dari
Malam Panas Di Episode 102
Actors:
Sangecrot4