Ada tali kecil yang mengaitkan daster itu ke bahunya. Bokep Hmm.., di siang yang gerah seperti ini, nyaman sekali rasanya bersentuhan kulit dengan orang yang terkasih. Ia ingin berterima kasih.., ia ingin memuji.., ia ingin memuja.., ia ingin menyatakan cinta. Surti menggeliat dan menggerang lagi. Naik ke atas sampai ke lepitan yang menyembunyikan tombol asmaranya berputar sejenak di sana lalu turun lagi.Mulut Surti terbuka sedikit, senyumnya menghilang. Dan seperti sebelumnya, daster itu merosot perlahan. Itu bagian paling sensitif yang dengan cepat membuat Surti mengerang dan semakin merenggangkan pahanya.“Aah.., nikmat itu, Yang..” Surti berbisik mendesah dengan mata terpejam, “Oooh.. Tetap dengan gerak lambat namun mantap. Jangan tinggalkan tempat.., Saya akan kembali sebentar lagi!”Bari tersenyum enteng, tetapi sesungguhnya ia berdebar juga. Tidak ada polanya.Misalnya hari ini, hari Selasa di pertengahan bulan yang kebetulan sedang kemarau. Bukan karena sedang cuti, bukan karena mendapat bonus.
