“Bagaimana pendapatmu?” tanyaku. Desi XXX Lalu, sayapun segera melihat apa isi dari Barang tersebut.Setelah saya pegang benda tersebut, saya buka kantongnya satu persatu. “Segera kuambil keperawananmu!!” Lanjut Fahris. Akupun merasa lega, dan akhirnya akupun bertanya lagi. Aku pikir Paralyzenya sudah sembuh.“Ali, apakah lukamu masih sakit?” tanyanya. “Sudah, lebih baik kamu bercinta juga saja denganku!” Perintah Fahris. eugh.. Karena merasa tidak sopan, maka kukembalikan lagi kepada tempatnya. eakh.. Kebetulan pada saat itu tidak ada orang, maka saya bisa bersantai sejenak di sana.Setelah sekian lama, saya ingat, bahwa saya akan bertanding lomba Catur antar 1 Sekolah. Karena saya sedikit ada rasa curiga, maka saya memutuskan untuk mendekatinya. “Mangkanya, lebih baik kamu harus tunduk kepadaku, atau..” pembicaraan terpotong. Saat itu, ia mengatakan, bahwa ada orang yang menitipkan barangnya di Lapangan Olahraga di Lantai 5. Entah apa yang merasuki pikiranku, aku langsung saja melompat menuju ke Fahris dan melakukan Tornado Roll. Akan tetapi, akupun langsung lumpuh total seketika. Karena saya sedikit ada rasa curiga, maka saya memutuskan untuk mendekatinya. boleh juga..” katanya. oekh..” Desahan NT turut membuatku terangsang. oekh..” Desahan NT turut membuatku
