mm.. Bokep China Apakah ini saatnya perjalananku berhenti? Kubaringkan dia di jok belakang, sambil terus menekan dadaku, memastikan dia tidak banyak bergerak. ahh.. Hehehehehe!Dalam perjalanan, Nia lalu bercerita bagaimana semenjak lulus SMU ia selalu berusaha melupakanku dan menolak setiap lelaki yang berusaha mendekatinya. “Ray? Selalu begini, begitu sudah keluar, langsung saja keinginan itu hilang lenyap. hidupin.. Sori deh..” nada suara ketakutan terdengar dari seberang. Kugandeng lengannya menuju jok belakang. Dan mengomeliku karena tidak pernah menghubungiku lagi sejak perpisahanku dengan Enni. “Ray, jadi inget waktu dulu.” Aku pun teringat. Kuremas lubang kemaluanya sambil tertawa. ah.. Kutekan terus batang kemaluanku berusaha menembus “apapun” juga yang menghalangi pergerakannya saat itu. Mungkin kalian pernah merasakan (paling tidak sekali) serius menjalin hubungan dengan seseorang, dan begitu pula aku. “Ya, begitulah namanya orang pacaran, kan nggak harus senang terus..” kudengar bisikannya. Hari-hari terasa sangat berat tanpa kehadirannya, bahkan aku pun punya rasa sedih akan kehilangan seseorang (setidaknya itulah yang kupikirkan saat itu).
