Bergerak maju mundur
dari pelan dan makin lama makin cepat.“Aaaah… Hoooohh,” aku hampir pada puncak, dan Mbak Mira
cukup cekatan. Desi XXX Kemudian kupisahkan kedua pahanya yang putih,besar
dan empuk itu. Aku mulai lancar menggoda Mbak Mira. “Dik, jangan pulang dulu. Hal itu terjadi
beberapa kali, yang sebenarnya membuatku agak kecewa, sampai akhirnya Mbak Mira
membuka matanya, tangannya mengusap kedua mataku seperti menyuruhkan memejamkan
mata.Aku menurut dan memejamkan mataku. Beberapa kali kugigit pelan bulu-bulu itu, sehingga pemiliknya
menggelinjang ke kanan kiri. Yang
jelas, aku bilang bahwa aku nggak pacaran sama Mela.”Aku sama sekali tidak
bohong pada Farah, karena aku sama Mela memang sudah punya komitmen untuk
‘tidak ada hubungan lebih. Setelah puas meresapi kenikmatan yang baru
diraihnya, Mbak Mira mengangkat kepala dan membuka matanya.Dia tersenyum yang diteruskan mencium bibirku dengan lembut. Abisnya Mbak Mira ini lucu,”
kataku. “Kalau sekedar mengejar kepuasan nafsu, itu gampang. Farah sepertinya bukan cewek yang tepat
untuk diajak ngapa-ngapain, dia mah penginnya roman-romanan aja,” kataku
mengakhiri penjelasanku. Dari wajahmu itu kelihatan kalau kamu dari
tadi bete,” aku hanya diam sambil merasa heran karena apa yang dikatakan Mbak Mira
itu betul.
