Mereka kemudian menangkap kaki ku hingga aku tidak bisa bergerak. Bokep indo Pria itu mulai menggenjot vaginaku, sedangkan yang lain sedang asyik menyedoti susuku, sambil menunggu antrian untuk naik ke atas mulutku. “Pantesan wajahmu agak pucat..”, jawabnya lalu mendorongku ke ranjang.Para pria itu langsung mengerumuniku, mereka dengan bringas langsung saja melucuti pakaianku. Pria yang tadi ku sepong sudah turun dan menuju ke arah kaki ku, ia bersama pria lain kemudian mengkobel vaginaku. Aku sudah tidak bisa tahan, keringan dingin kemudian bercucuran, aku rasa kondisiku akan semakin memburuk. “Tidak, aku punya keluarga…”, jawab dokter itu. “Saya akan siapkan obatmu lagi”, kata dokter itu yang terlihat sedikit salah tingkah. Aku hanya bisa pasrah, membiarkan pria-pria itu terus-terusan menggagahiku, inilah pilihanku, menyelamatkan Chelsea dan Herman dengan resiko seperti ini. ***
Aku terbangun paginya, pikiranku sedikit lega, tidak begitu pusing lagi. “Saya akan siapkan obatmu lagi”, kata dokter itu yang terlihat sedikit salah tingkah. Para pria itu segera membuka pakaian mereka. ***
Lima belas menit ada pria itu menggenjot vaginaku, sedangkan mulutku sudah melayani empat batang penis. Kami kemudian setuju, Alex menjauhi keluargaku, namun aku
