Makin dalam bang!” teriak Erina dalam kenikmatan. Aku sudah dekat dengan orgasmeku saat akhirnya Vita pulih kondisinya setelah ledakan orgasmenya. Bokep Dia tertawa terbahak. Dia tersenyum memergoki aku yang terpana melihat dadanya.“Ini milikmu sepenuhnya,” kata Erina sambil menyangga kedua buah dadanya dengan kedua tangannya sekaligus meremasnya menggoda.Kuhabiskan gelas keempatku dan segera membenamkan wajahku ke dalam dua bongkahan daging kenyal didepanku. Bahkan tangannya mencengkeram pantatku dan menariknya dengan keras hingga seluruh batang penisku terkubur dalam lubang anusnya.“Oh mami!” teriakan lepas keluar dari bibirnya saat aku berhasil membenamkan batang penisku seluruhnya. Segera saja aku orgasme beberapa menit kemudian. Kami berdua benar-benar terhanyut dengan irama persetubuhan ini hingga aku dikejutkan oleh sebuah tangan yang memegang buah zakarku.“Jadi, akhirnya kamu putuskan untuk bergabung dengan kami,” kataku pada Erina. Minggu ini adalah periode masa paling suburku dan suamimu sudah melakukan pekerjaannya dengan sangat baik saat mengisiku dengan spermanya.”Alis Vita’s, dan tentu saja alisku, terangkat karena terkejut. Mungkin abang benar, tapi aku merasa itu tak akan membantu,” tukasnya, Rasa sakit dan marahnya terlalu besar untuk ditahannya.“Besok malam kamu kembali saja kemari dan kita bicarakan
