Kulihat wajah cantik gadis itu merona merah dalam letihnya.“Sekarang udah tenang yah otakmu? Kebetulan sekali tempat duduk kami berada di urutan paling ujung, sehingga aku bisa melihat dengan jelas apabila ada orang yang berjalan ke arah kami untuk ke toilet. XXX Hindi Ayo Ri, entotin lagi aku…Lia mau dientot seharian..mau ****** Ariiii!”kini pantatnya bergoyang maju mundur, sepertinya ia mengharapkan aku bergerak untuk menyetubuhi kemaluannya. “Kalau gitu pasangannya ada dibawah sini sayang” Ucapnya lagi, sambil menuntun tangan kiriku turun lebih dalam kepangkal paha-nya. “Iya-lah, biar enak nanti pas digesek jembutmu!”. Karena aku masih belum keluar, maka kembali aku menggerakkan pinggul Lia keatas kebawah, dan juga mempercepat gerakan penisku didalam vaginanya. Gadis itu tersenyum, “Abis aku dah dua minggu gak dikasih ****** ama pacarku, makanya aku lagi nafsu banget. Enak ya sayang?” Tanyanya manja, “Iya nih, tetek kamu enak banget yang!” ucapku yang masih saja mengelomoti payudara kencang tersebut. Tidak sadar ia berada dimana, ia terus berteriak meracau keenakan.Bahkan kini tingkah gadis itu semakin gila, ia menjatuhkan diri dilantai toilet, membuka pahanya lebar-lebar lalu mendesah, “Riii…masukin lagi sayang, Lia pasrah…sshhhh, masukkin
