Sepertinya mereka sedang nonton VCD yang diomongin Reza tadi siang di telepon. Aku menyentuh kemaluannya yang mengeras. Bokep “Beres deh Tante, ‘ntar kalo si Aryo nakal biar Deni cubit”, kataku sambil menggelitiki pinggang Aryo. Aryo menjawil pinggangku, “Kenapa sih Mas Den?”
Aku hanya tersenyum, “Ah anak kecil mau tau urusan orang dewasa aja!”Tak lama kemudian pintu kamar DJ terbuka, dan terlihat kamarnya yang berantakan. Kemudian Aryo membuka satu persatu kancing bajuku. “Sialan Mas Deni!”, maki Aryo. Ia menggeleng perlahan sambil memandangi wajahku. Trus, kamu nggak boleh ikut soalnya kamu nggak libur.”
“Ooo soal itu”, kata Aryo. Ia memegangi kepalaku dan ingin mengulum kemaluanku yang tak kalah menantang, namun aku tak mau melepaskan kulumanku. “Soalnya saya juga mau”, kataku tanpa rasa dosa, lalu kami bertiga tertawa keras-keras. Kata DJ tiga film yang kupinjam bagus-bagus. “Oke, makasih. Kamu nggak keburu ngerjakan PR kan?” tanyaku. Kemudian dia duduk di pinggir ranjangku sambil melihat adegan-adegan yang masih saja berlangsung di layar TV. Aku tidak mau dia tahu kalau ternyata yang di dalam VCD ini bukan seperti yang ada di benaknya.
