Kami pun segera melanjutkan perjalanan kami. Desi XXX “Novi” jawabku pendek. Tetapi ada satu email yang menarik perhatianku, yaitu dari temanku yang tinggal di Bogor, Andi. Segera kubalas email permintaan proposal dari pelanggan, dan aku pun kadang tertawa geli membaca email-email joke dari teman-temanku. Lalu kupompa kembali penisku dalam belahan payudara gadis ini. Kami pun kembali berciuman sementara tangan Novi yang halus mulai membukai resleting celanaku. Ingin rasanya kulumat habis payudara gadis belia itu. Aku sudah ingin menyetubuhi gadis muda ini. Kulihat kepalanya maju mundur menghisapi batang kejantananku. Tubuh Novi menggelinjang di dalam dekapanku. Seperti biasa untuk refreshing, sambil menyeruput secangkir kopi, aku membaca email email yang masuk. Setelah Andi muncul, kami segera berangkat menuju tukang tambal ban terdekat. “Hehe.. Lu nafsu liat bodynya ya?” bisik Andi lagi sambil tertawa kecil. “Mau gantian Di? Lu pilih yang mana?” bisik Andi saat kami sedang mengurus cek-in. Memekmu enak banget Nov..” kataku ketika merasakan jepitan dinding vagina Novi. Gue perlu ke klien dulu.. Sementara itu tangannya yang halus mengocok batang penisku. Gede banget.. *****
Pagi itu, aku berangkat ke Bogor.
