Dia membalas dengan menggerak-gerakkan mulutnya. Lalu akhirnya kami ngobrol dan bercanda di atas ranjangnya, bersandar di tembok. Bokep Matanya terbuka, tatap matanya serasa seperti bertanya-tanya. Seminggu kemudian mereka langsung pacaran, lalu besoknya mereka melakukan hubungan badan. Aku segera menyiram ceceran sperma di lantai kamar mandi, melepas seluruh bajuku dan mandi.Setelah segar, aku hampir tidak percaya waktu keluar ternyata mereka masih saja bermesraan bersetubuh. Aneh sekali, pikirku. Tahan ya..”, Aku terdiam sebentar, menunggu agar sakitnya hilang, lalu mulai kumasukkan lebih dalam lagi pelan-pelan.“Rikha, masih sakit..?”.“Iya.., tapi sudah agak.., ahh..”, Pelan-pelan sekali kumaju-mundurkan penisku di dalam vaginanya. Aku sebetulnya lebih suka mengobrol dengan Rikha, tapi sayang teman-temannya selalu menggangguku.“Ih kamu ganteng dech, kita main seks yuk..”.Agak senang juga aku dipuji tapi main seks dengan mereka, mimpi saja tidak.Lalu akhirnya aku punya ide, aku tanya Rikha, “Kamu satu kamar sama Mitha, yach?”“Tidak tuch, aku sewa kamar sendiri”, jawabnya.Kebetulan, pikirku, “Hmm.., di mana tuch, aku lihat dong..”Sesuai perkiraanku, akhirnya dia mau menunjukkan kamarnya. Aku menatapnya, lalu aku tersenyum. Lalu akhirnya kami ngobrol dan bercanda di atas ranjangnya, bersandar di tembok.
