Sesudah sepuluh genjotan lagi keluar masuk memiawnya tampaknya dia sudah tidak merasa perih lagi dan nafsunya bangkit lagi.“Siapa yang ngambil perawanmu?” kataku sementara terus kugenjot lagi.“Om Robby.”“Om Robby siapa? Desi XXX Dia cekikikan dan aku memencet hidungnya.Dan bersetubuh dengan dia dari hari ke hari semakin lezat. Tapi mukanya masam dan sewot. Kutikamkan lagi tombak tumpulku sehingga terpuruk sampai ke pangkal. Masih jauh mobilku dari gerbang, aku sudah melihat dia berdiri di sana. “Sekarang ya Ermita?”“Hmmh”, dia tersengal.“Om dobrak ya?”“Hmmh”, dia tersengal lagi mengusapkan jepitan pahanya ke panggulku.“Om pecahkan selaput daramu ya sayang? Mita ndak suka sama dia. Saya kira dia sudah siap untuk kumasuki tanpa merasa terlalu sakit. Kuhentikan mobilku, membuka pintu untuknya, dan kuteruskan mobilku masuk ke garasi.Kumatikan mesin mobil dan aku memandang kesamping melhatnya lebih teliti. Mataku terus saja menikmati keindahan tubuhnya yang bagai patung perunggu Dewi Venus itu saat aku menelanjangi diri. Entah mengapa setelah berhasil mendapatkan kegadisannya aku jadi sinis dan jijik.
