“Baru mbak, antar makanan buatan Rina”, jawabku sambil melihat dengan jelas buah dada besarnya yang no-bra itu. Mbak Ery tersenyum manja,”Gila kamu!”
“Iya mbak, saya memang tergila-gila pada Mbak”, rayuku sambil terus memilin puting susunya yang sudah mengeras. Bokep XNXX “Pingin masuk memek Mbak tuh…” jawabku. “Habis memek Mbak enak sih….”, seruku di telinganya. Ketika tanganku berhasil meraih buah dada dan meremasnya, dia hanya bilang “Gila kamu!”, tapi tak sedikitpun menjauhkan tanganku untuk meremas-remas buah dada dan memilin puting susunya. Dewi keberuntungan memang sedang memihakku pagi itu. “Gila kamu, jangan kurang ajar”, sergahnya ketika aku mendekati tubuh bugilnya. Dengan penuh semangat aku meneteskan cairan perangsang yang kubeli beberapa waktu lalu ke dalam teh Mbak Ery. Tanpa pikir panjang aku langsung melajukan mobilku ke rumah Mbak Ery, kali ini sendirian saja. “Ya iyalah Mbak, masa’ mau cerita-cerita..”, candaku. Tidak sulit tentu saja, maklum sudah punya dua anak dan memang sudah becek pula. Dia begitu cuek atau sengaja memberikanku kesempatan mengintipnya berganti baju.Penisku semakin mengeras melihat Mbak Ery menanggalkan dasternya dan … oh, rupanya obat perangsangku sudah mulai bekerja.
