Dia cuma cemberut. Bokep Dia tidak meminta tambah lagi. “silakan duduk,” kata seorang tante dengan dandanannya yang menor. “Ah… Ahhh… aku datanggg lagiii…” Verika berseru. Apalagi saat itu dia meremas-remas buah dadanya sendiri. Setelah itu aku berpakaian (karena kedinginan) dan hampir tertidur di sofa. “Kalau loe mau disini juga ada cewek yang langsung bisa dipakai, harganya 250 ribu berikut kamarnya,” seperti germo saja itu anak. Singkat cerita, kami menyanyi atau teriak-teriak selama 5 jam, sesudah membayar (hampir 3.4 juta!) kami saling pamitan dengan perempuan masing-masing. “biiimm… biiimmmmm…” terdengar klakson mobil dan disusul teriakan,
“Gussss… Ayo…” Dari suaranya aku tahu itu adalah Utay, Yang masih Perjaka. Setelah itu aku berjalan ke arah sofa. Angga segera memasukkan mobilnya ke garasi, setelah itu menutup pintu garasinya dengan menekan satu tombol. Ciuman Utay sekarang berlanjut ke kemaluan Verika. “Terus?” tanya dia lagi. Mungkin juga dia merasa malu. Aku mengarahkan ciuman aku ke pipinya, lagi-lagi dia cuma diam. Gila juga aku pikir, anak ini benaran perjaka ga sih? “Cepetan dong… Gantiannn… cepetan…!” terdengar rintihan si Verika.
