“Here’s your water…” tiba-tiba Jeanne sudah berada di depanku meletakkan segelas air putih di atas meja di depanku. Jantungku berdegub keras dan kencang, karena betapa punggungku merasakan ganjalan lunak sepasang bukitnya dan telingaku merasakan dengusan nafasnya dan hidungku mencium wangi tubuhnya. Bokep brazzers Kemaluanku berdenyut-denyut di dalam liang kemaluan Jeanne. “Oh, it’s okay. Di bawah derai siraman air shower, kami berpelukan dan melakukan “french kiss” lagi. Hmm… boleh juga! Alamaaak… bibir mungil yang merah merekah tanpa polesan lipstick itu sungguh menggoda. Rasanya tubuhku seperti dialiri listrik statis dan aku seperti melayang tinggi. Thank you,” jawabku sambil aku duduk di sofa. Sejenak dadaku berdesir dan aku merasa celanaku tiba-tiba menjadi sempit. Kujawil-jawil putingnya dengan lidahku, sementara tangan kiriku meremas lembut dan memainkan bukit dada dan putingnya yang kanan. Perutnya yang putih mulus hingga ke bawah. Tangannya merenggut celana dalamku hingga terlepas ke lantai. Ooohhh my goodnesss… Aku keluaaarrr lagiii…!”
Jeanne engalami orgasmenya yang kedua kalinya.
