Lumatanku semakin cepat sambil sekali-sekali kugigit bibirnya.Mmm..muah… kuhisap bibir ranum itu.“Engh.. Semua teman kostku pada ngapel atau entah nglayap kemana. Desi XXX Ujungnya yang merah kecoklatan menggairahkan banget. Ujungnya yang merah kecoklatan menggairahkan banget. Kenalkan nama saya Andra (nggak nama sebenarnya). ahhh..” desis Maya ketika tanganku mulai meremas-remasnya. Kali ini aku menahan tangan Maya biar tetap di pahaku. “Enakkk…eungh…” Maya menyukainya.Ia pun ikut mengggoyang-goyangkan pantatnya. “Aah… Mas Andra nakal deh…”Sekali lagi Maya mencubit pahaku. “Mass aku mau pipis…”
“Pipis aja May… nggak papa kok.”
“Aaach…!!!”
“Hegh…engh…”
“Suuur… crot.. Benar saja, nggak sampai dua menit aku sudah bisa menggiringnya ke kamar kostku. Semua teman kostku pada ngapel atau entah nglayap kemana. Aku cumbui leher wangi itu. Siiiir… kok malah tambah merinding begini ya?“Kalau diupah sun sih Mas Andra mau loh.” pancingku sekali lagi. Vaginanya ditumbuhi bulu lebat yang terawat. Tapi lama kelamaan aku tak tega juga membuat Maya menahan kencing. (keseringan mantengin VCD parto kali yee…). Masih duduk di kelas dua SMA tapi kok perawakannya udah kayak anak kuliah aja.