Tidak kujawab pertanyaannya. Desi XXX Di bawah guyuran air yang jatuh membasahinya, aku lihat wajahnya begitu berseriseri. Aku jilatin pangkal buah dadanya memutar ke atas dan turun lagi ke bawah. Aku belum tahu jawabnya menundukkan kepala. Sementara tinggi tubuh Ratih sendiri kirakira sebahuku. Bersih lagian biar orang lain gak terlalu kenal kamu kataku menerangkan. Aku singkap roknya untuk memudahkanku membersihkan luka di lututnya. Aku singkap roknya untuk memudahkanku membersihkan luka di lututnya. Ratih berpikir sebentar. Sambil siku tanganku menahan berat tubuhku, aku tekan pantatku dalamdalam. Ratih membalas dengan hisapan yang dalam di bibirku. Aku cium kelopak matanya, hidungnya dan bibirnya. Kasihan mbaknya dipukul sampe jatuhjatuh gitu kataku kalem. Kuletakkan di bahuku. Hingga akhirnya aku rasakan denyutan di ujung batang kejantananku. Kuciumi dadanya sambil memperbaiki nafasku. Tanganku meremas bongkahan pantatnya yang bulat. Bergantian ke wajahku. Aku rangkul bahunya, aku elus. Kuperhatikan sekeliling kamar. Kepala batang kejantananku yang berdiri hampir menyentuh pusarku. Dalam perjalananku mendaki gunung, aku sebenarnya biasa bawa deodoran anti nyamuk. Semua bagian tubuhku terasa pegal. Berulang kali aku mesti kibaskan tangan untuk mengusir.
