Rene merasakan nafasnya mulai memburu. XXX Hindi Jelek.”, Rene mengulurkan tangannya memegang pundak Rena, dan menekan tubuh gadis kecil itu ke dadanya. Somewhere, lantai dua, waktu yang sama. Tangan kirinya menindah perseneling ke gigi dua, membiarkan laju mobil tetap stabil. “Yang..keluar nih..” Rene berkata lirih. ‘Sial, jangan sekarang.’ Rene menekan tombol merah di HP- nya. Rena kembali masuk ke dalam kamar pas, dan keluar beberapa saat kemudian sambil cemberut, mengembalikan baju hip-hop itu ke gantungan, tanpa memperdulikan pandangan Mbak penjaga stan yang mencemooh. Rina mengeraskan suara walkman- nya. Rina.. ‘Ah.. Membayangkan silhouette tubuh yang meringkuk di sudut kamar. yah! ahh..” Rene memegang kedua payudara kekasihnya, menciumi punggung kekasihnya yang putih dan mulus. “Rene..” matanya hampir tak berkedip memandang sosok cowok yang cengar-cengir di hadapannya, yang kemudian membungkuk untuk membantu menegakkan sepeda motornya.“Reneehh..”, Rina menahan desahan nafasnya ketika bibir Rene mengecup mesra bibirnya. ihh..” Rena menarik kepalanya ke belakang ketika semburan sperma itu nyaris mengenai wajahnya. Rena kembali masuk ke dalam kamar pas, dan keluar beberapa saat kemudian sambil cemberut, mengembalikan baju hip-hop itu ke gantungan, tanpa memperdulikan pandangan Mbak
